Sabtu, 22 September 2012

Aplikasikan Trend "Eco-Living" di Dapur kita


Efek Globalisasi dan pemanasan Global membuat trend untuk memulihkan kondisi lingkungan, Eco-Living Style. Dengan Semboyan “Save the earth, Save the Energy”. Kita kaum Wanitapun dapat ambil bagian program tersebut, yaitu memulai dari Dapur.
Dapur merupakan ruang yang familiar bagi wanita, yaitu sebagai ruang mengolah bahan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap tersajikan. Selain itu, dapur juga sebagai tempat mencuci bahan makanan, dan peralatan makan dan masak. Hal tersebut mengharuskan area ini cukup ketersediaan air, api, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya. Elemen-elemen pendukung aktivitas dapur tersebut perlu diperhatikan jumlah pemakaiannya agar efek global warming tidak semakin meluas, yaitu dengan cara menghemat.
Langkah penghematan Energi di Dapur sebagai berikut.
  • Dari segi Ruang, Usahakan area dapur memiliki bukaan ventilasi berupa jendela, minimal sebesar 20% dari luas lantai. Pemanfaatan cahaya matahari yang optimal dapat menghemat energi karena meminimalisir penggunaan lampu. Namun, jika ruang tidak memungkinkan untuk adanya ventilasi dan tak dapat dilakukan renovasi, cobalah untuk menggunakan lampu hemat energi dan pasang cookerhood atau exhaust fan untuk sirkulasi udaranya.
  • Dapur juga sebaiknya memiliki pencahayaan buatan yang cukup terang untuk malam hari. Penerangan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan ruangan (tidak redup dan tidak silau) untuk melakukan setiap pekerjaan dan melihat perubahan warna makanan. Penerangan yang terlalu redup atau terlalu terang dapat menyebabkan mata tegang dan lelah. Disarankan menggunakan lampu neon atau fluorescent agar hemat energi.
  • Pada saat memasak, tutuplah panci/penggorengan untuk mencegah hilangnya panas yang dihasilkan oleh api. Hal tersebut dikarenakan panas terbuang maka bahan bakar yang dipakai juga akan semakin boros dan makanan lebih lama matangnya.
  • Pastikan permukaan bagian bawah wajan atau panci menutupi seluruh coil kompor (nyala api kompor). Jika Anda melihat nyala api muncul dari permukaan sisi bawah atau samping wajan atau panci, ini berarti telah terjadi pemborosan energi. Hal ini dikarenakan pendistribusian panas menjadi tidak efisien. Pergunakanlah wajan atau panci yang diameternya lebih besar daripada diameter coil kompor (nyala api kompor).
  • Gunakan peralatan masak Multifungsi untuk memasak beberapa masakan sekaligus. Misalnya, menanak nasi sekaligus mengukus sayuran atau menghangatkan lauk. Dengan demikian energi yang dipakai terfokus pada satu alat masak.
  • Penggunaan alat masak yang berbahan dasar tebal dan keras, contohnya Teflon, bertujuan supaya pendistribusian panas lebih efisien dan masakan lebih cepat matang.
  • Matikan oven atau kompor sebelum masakan benar-benar matang. Biarkan sisa panas yang masih “menempel” pada wajan atau panci yang melanjutkan proses pematangan masakan Anda.
  • Jika akan memanaskan makanan, alihkan menggunakan kompor. Karena pemanasan dengan kompor membutuhkan energi lebih sedikit daripada pemanasan dengan microwave.
  • Panci tekanan tinggi (jika Anda memilikinya) juga mendukung program eco-living, karena panci jenis ini benar-benar menghemat bahan bakar dan waktu memasak. Sebagai perbandingan, jika menggunakan panci biasa, diperlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk merebus daging merah. Sedangkan dengan panci tekanan tinggi, untuk merebus daging merah hanya diperlukan waktu lebih kurang 15 menit.
  • Jika Anda memiliki mesin pencuci piring (dishwasher), sebaiknya tunggu hingga dishwasher terisi penuh. Bila mencuci hanya sedikit, selain boros energi listrik, juga boros pemakaian air.
  • Usahakanlah menghindari peletakan lemari pendingin berdekatan dengan kompor dan oven. Karena perbedaan temperatur yang ekstrim dapat mengurangi efesiensi kerja setiap alat sehingga daya yang dibutuhkan akan lebih besar. Hindarkan juga lemari pendingin dari cahaya matahari langsung. Namun apabila ruang tak memadai, usahan ada jarak untuk sirkulasi udara. Apabila memungkinkan, pasanglah exhaust fan untuk sirkulasinya.
  • Pastikan kulkas tidak penuh sesak oleh makanan. Karena dapat menyebabkannya lemari pendingin bekerja lebih keras sehingga daya listriknya juga akan boros. dan biasakanlah untuk tidak terlalu sering membuka-tutup pintu lemari pendingin. Hal ini berpengaruh pada pemakaian energi listrik yang mengharuskan ia bekerja lebih keras untuk mendinginkan kembali temperatur di dalam lemari es.
_ Go Green _*edit by fee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar