Sabtu, 16 Maret 2013

Cara Aman hindari Beras dari si Kutu beras (sytophilus oryzae)

Punya Masalah dengan Kutu Beras?


Kutu Beras yang punya nama latin Sitophilus Oryzae menyebar hampir di seluruh dunia terutama sering di jumpai di negara yang beriklim panas. Berikut penampakan si kutu beras:




Betina sebelum meletakkan telur terlebih dahulu membuat lubang dalam butiran beras maupun biji-bijian kemudian lubang ditutup dengan cairan pekat (gelatinoum). Stadium telur berlangsung sekitar 7 hari, telur berwarna putih dan panjangnya kira-kira 0,5 mm (Luh, 1980). Namun jangan salah, masih ada serangga lain yaang mengincar beras/ biji2an  kita. Karena S. oryzae adalah hama primer yaitu dapat menyerang suatu bahan tanpa ada pertolongan hama lain (Volounter) yang menyebabkan komoditas berlubang-lubang dan hancur menjadi menir. Menir inilah yang disukai T.castaneum. Pada fase inilah beras mulai berbau apek (mulai bercampur cairan, kotoran dan pertukaran kulit imago T.castaneum ini. Berikut  penampakan T.castaneum. 

Ada bebrapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerusakan dan kesusutan beras dalam penyimpanan yang berasal dari beras itu sendiri yaitu kadar air, butir rusak, butir kapur, butir
pecah, derajat sosoh dan proses metabolisme seperti respirasi.


Berikut ini yang dipergunakan secara tradisional untuk mencegah beras yang kita simpan dari hama sitophilus oryzae dan T.castaneum secara alami tentunya.

  1. daun asam jawa yang telah di keringkan
  2. daun jerut purut
  3. daun belimbing wuluh
  4. cabai kering
  5. srikaya (baik daun, biji dan buah)
Selain bahan2 tersebut, jangan lupa peletakan beras hindari dari kelembaban tinggi. 

Semoga bermanfaat. *fee







Tidak ada komentar:

Posting Komentar