Cooker
hood adalah sebuah alat yang berguna untuk menyaring udara hasil masakan dengan
udara bersih sehingga dapur terbebas dari udara yang tidak sehat. Untuk menentukan cooker hood mana yang cocok
digunakan, Sebaiknya anda mengetahui beberapa hal dibawah ini:
Sistem pembuangan cookerhood
Berdasarkan
cara kerjanya untuk menghasilkan udara yang bersih, ada 2 cara udara keluaran
dihasilkan.
·
Resirkulasi
Pada
sistem ini, udara kotor, uap dan minyak hasil masakan dihisap kemudian diproses
(dibersihkan dan dinetralisir dengan system) melalui carbon filter untuk
netralisir aroma tak sedap dan ionizer untuk membunuh bakteri sehingga
dihasilkan udara yang bersih. Udara ini kemudian dialirkan lagi ke dalam
ruangan.
·
Evakuasi
Cara
kerja pada sistem evakuasi adalah udara yang kotor dihisap kemudian dikeluarkan
melalui pipa. Udara yang kotor dibuang keluar ruangan melalui pipa, sehingga
ruangan bersih dari udara kotor.
Model Cooker Hood
Berdasarkan
bentuk atau modelnya, cooker hood terbagi atas beberapa bentuk yaitu:
·
Slimline
Merupakan
bentuk yang paling sederhana, berukuran kecil, tipis, pipih dan biasa
diletakkan di pinggir ruangan dekat dengan dinding. Tipe jenis ini tidak
memiliki cerobong (hanya system resirkulasi). Model ini cocok untuk dapur dengan
ruang terbatas
·
Built-in hood
Bentuk
tampak menyatu dengan dapur. Pada model ini, system evakuasi dengan pipa
cerobong untuk pembuangan asap ataupun resirkulasi.
·
Chimney
Bentuknya
mirip dengan model slimline, tetapi dengnan ukuran yang lebih besar. Model ini
memiliki cerobong yang biasanya diletakkan di tepi ruangan.
·
Island
Disebut
island atau pulau karena cooker hood jenis ini diletakkan di tengah-tengah
ruangan dan terdapat pipa yang dapat mengeluarkan udara kotor.
Daya Hisap cookerhood
Selain
2 hal tersebut, daya hisap cookerhood juga wajib menjadi pertimbangan. Daya
hisap dari cooker hood ini dihitung dari kemampuannya menghisap per m3 setiap
jamnya. Daya hisap cooker hood yang umum dijual yaitu < 500 m3 per jam, 500
m3 per jam sampai 800 m3 per jam dan > 800 m3 per jam.
Faktor
yang mempengaruhi pertimbangan daya hisap, yang pertama adalah
1. Volume ruangan dapur. Semakin besar ruangan atau
semakin besar volume ruangan, berarti diperlukan cooker hood yang besar
hisapannya lebih besar.
2. Kegiatan masak memasak. Kegiatan memasak yang dilakukan di dapaur.
Apakah kegiatan memasak sering dilakukan dan merupakan memasak makanan yang
cukup lama. Misal Anda sering membuat masakan yang membutuhkan waktu lama
misalnya membuat rendang atau Dodol, akan membutuhkan daya hisap yang besar
dibandingkan jika Anda hanya sering memasak makanan instant.
Namun
ingatlah akan daya listrik di rumah anda, karena semakin besar daya hisapnya, maka
daya listrik yang diperlukan juga semakin besar.
Penempatan
Cooker Hood dengan kompor harus. Selain ukuran kompor dan cookerhood harus
ideal, juga harus dipastikan jarak yang ideal antara Cooker Hood dan kompor
yang ideal yaitu sekitar 65 – 75 cm. hal ini bertujuan agar asap hasil memasak
dapat langsung terhisap oleh Cooker Hood sebelum sempat menyebar memenuhi ruang
dapur
Sangat membantu sekali . . . thanks before untuk semua penjelasanya . . .
BalasHapus