Serangga TOMCAT/ ROVE BEATLE/ NAIROBI FLY
Apa itu Tomcat?
Berikut klasifikasinya:
Phylum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo : Coleoptera (kumbang)
Famili : Staphylinidae
Genus : Paederus
Spesies : Paederus littorarius, Paederus Fuscipes
Siklus hidup serangga ini terdiri dari
telur, larva, pupa dan imago (serangga dewasa) yang berbentuk kumbang yang
berlangsung sekitar 18 hari. Kumbangnya sendiri dapat hidup hingga 3 bulan.
Seekor kumbang betina dapat meletakan telur sebanyak 100 butir telur. Serangga
ini berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembab, seperti di galangan
sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan di dalam tanah,
begitu pula larva dan pupanya hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang)
barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup pada tajuk tanaman. Serangga
ini aktif pada siang hari mencari mangsa pada pertanaman, sedang pada malam
hari serangga ini akan tertarik pada cahaya lampu.
Serangga ini
biasanya berfungsi mengusir dan memakan jenis kutu dan hewan kepik hama padi
Serangga ini tidak menyerang manusiaKumbang ini tidak menggigit atau menyengat, tapi
secara tidak disengaja tersapu atau tergaruk tangan sehingga bagian tubuhnya
hancur di atas kulit. Ketika itu ia akan mengeluarkan cairan hemolimfe, yang
berisi pederin (C25H45O9N), zat kimia
iritan kuat. Produksi pederin dalam tubuh kumbang tergantung pada
keberadaan bakteri Pseudomonas sp.
yang bersimbiosis dalam tubuh kumbang betina. Efek yang timbul akan menyerupai luka bakar. Dampak reaksinya tidak secara langsung tetapi
12 jam kemudian, kulit akan memerah dan tampak luka bakar. Jika digaruk/
digosok, akan bertambah luas permukaan yang iritasi. Hal ini dikarenakan racun
yang ada tersebar ke bagian yang lain.
Serangga ini sempat menggegerkan masyarakt Surabaya.
Dan berikut kasus yang terdata di Tahun 2004 Tulungagung, Tahun 2008 di Kota, Tahun 2009 dan 2010
di Kenjeran Surabaya, Tahun 2011
Rusunawa di Bekasi, Tahun 2012 Mataram-NTB,
Umbulharjo-DIY,Bekasi Timur, Tangerang Selatan, Palu-Sulteng, Garut-Jabar; dan
Jakarta di bilangan Jakarta Selatan. Menurut info, kumbang ini juga diketemukan
pada ketinggian, karena ada beberapa kasus diketemukan di lantai 18 dan 21
salah satu apartemen di Jakarta selatan.
Apabila serangga ini hidup di sawah, kebun. Mengapa
ada di pemukiman? Berikut adalah beberapa hal yang diduga sebagai penyebabnya.
1.
Alih fungsi lahan pertanian (menjadi perumahan,
apartemen ) yang merupakan tempat hidup serangga mencari mangsa menyebabkan
serangga tersebut hidup pada pertanaman di sekitar perumahan dan akan tertarik
pada cahaya lampu di perumahan tersebut.
2. Berkurangnya
populasi mangsa (hama) karena penggunaan pestisida yang berlebihan
3.
Berkurangnya Mangsa yang tersedia karena adanya
perubahan lingkungan misalnya panen sehingga populasi mangsa berkurang,
akibatnya populasi kumbang ini menyebar mencari mangsa hingga ke perumahan
penduduk ada kemungkinan populasi serangga ini meningkat menjelang berakhirnya musim
hujan
Berikut tips
mencegahnya:
1. Hindari duduk
atau ngobrol di bawah lampu yang di atasnya banyak didatangi kumbang tomcat.
2. Karena sifatnya yang tertarik pada cahaya, untuk
menghalaunya dari ruangan. Matikan lampu buka pintu dimana ada cahaya dari luar
(biarkan dia menuju cahaya tersebut). Setelah dipastikan kumbang tersebut
keluar. Tutup ruangan rapat rapat. J
3. Pasang kelambu dan menggunakan pakaian yang
tertutup juga dapat mengurangi kontak ke badan
4. hindari
kontak langsung dengan serangga ini. Apabila seseorang secara tidak sengaja
kumbang ini terpijit dan cairannya menempel pada kulit, segera bilas dengan air
sabun beberapa kali. Hal ini dikarenakan efek racun tersebut belum akan bereaksi
dengan kulit hingga 12 -36 jam. Begitu pula bila cairan kumbang ini menempel
pada baju atau sprei, agar segera dicuci.
5. Jika ada
kumbang tomcat menempel pada tubuh atau pada pakaian yang sedang dipakai,
jangan sekali-kali memegangnya atau membunuhnya. usirlah secara
hati-hati dengan cara meniupnya. semprotkan
petisida pada serangga ini. Diharapkan yang petisida nabati seperti yang mengandung laos, daun
mimba.
Apabila sudah
terjadi kontak dan timbul iritasi kulit seperti luka bakar maka berikut
penanganannya:
1. segera
kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin. Apabila lesi sudah pecah, dapat diberi krim antibiotik
dengan kombinasi steroid ringan seperti krim kortikosteroid. salep/krim yang mengandung hydrocortisone antara lain fucicort dan
bufacort-n
2.
Ingat jangan menggaruknya atau menggosok gosokan luka
3. Taburi luka
dengan bedak untuk menghindari infeksi sekunder dan kemudian berikan antihistamin
4. Segera
konsultasi ke dokter. J
dikutip dari berbagai sumber. depkes, deptan, dan sumber lainnya.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar