Minggu, 02 Juni 2013

Serangga Tomcat (tips mencegahnya)

Serangga TOMCAT/ ROVE BEATLE/ NAIROBI FLY

Apa itu Tomcat?




Berikut klasifikasinya:
Phylum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo : Coleoptera (kumbang)
Famili : Staphylinidae
Genus : Paederus
Spesies : Paederus littorarius, Paederus Fuscipes

Siklus hidup serangga ini terdiri dari telur, larva, pupa dan imago (serangga dewasa) yang berbentuk kumbang yang berlangsung sekitar 18 hari. Kumbangnya sendiri dapat hidup hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakan telur sebanyak 100 butir telur. Serangga ini berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembab, seperti di galangan sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan di dalam tanah, begitu pula larva dan pupanya hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup pada tajuk tanaman. Serangga ini aktif pada siang hari mencari mangsa pada pertanaman, sedang pada malam hari serangga ini akan tertarik pada cahaya lampu.


Serangga ini biasanya berfungsi mengusir dan memakan jenis kutu dan hewan kepik hama padi
Serangga ini tidak menyerang manusiaKumbang ini tidak menggigit atau menyengat, tapi secara tidak disengaja tersapu atau tergaruk tangan sehingga bagian tubuhnya hancur di atas kulit. Ketika itu ia akan mengeluarkan cairan hemolimfe, yang berisi pederin (C25H45O9N), zat kimia iritan kuat. Produksi pederin dalam tubuh kumbang tergantung pada keberadaan bakteri Pseudomonas sp. yang bersimbiosis dalam tubuh kumbang betina.  Efek yang timbul akan menyerupai luka bakar.  Dampak reaksinya tidak secara langsung tetapi 12 jam kemudian, kulit akan memerah dan tampak luka bakar. Jika digaruk/ digosok, akan bertambah luas permukaan yang iritasi. Hal ini dikarenakan racun yang ada tersebar ke bagian yang lain.

Serangga ini sempat menggegerkan masyarakt Surabaya. Dan berikut kasus yang terdata di Tahun 2004 Tulungagung, Tahun 2008 di Kota, Tahun 2009 dan 2010 di Kenjeran Surabaya, Tahun 2011
Rusunawa di Bekasi, Tahun 2012 Mataram-NTB, Umbulharjo-DIY,Bekasi Timur, Tangerang Selatan, Palu-Sulteng, Garut-Jabar; dan Jakarta di bilangan Jakarta Selatan. Menurut info, kumbang ini juga diketemukan pada ketinggian, karena ada beberapa kasus diketemukan di lantai 18 dan 21 salah satu apartemen di Jakarta selatan.

Apabila serangga ini hidup di sawah, kebun. Mengapa ada di pemukiman? Berikut adalah beberapa hal yang diduga sebagai penyebabnya.

1.       Alih fungsi lahan pertanian (menjadi perumahan, apartemen ) yang merupakan tempat hidup serangga mencari mangsa menyebabkan serangga tersebut hidup pada pertanaman di sekitar perumahan dan akan tertarik pada cahaya lampu di perumahan tersebut.
2.       Berkurangnya populasi mangsa (hama) karena penggunaan pestisida yang berlebihan
3.       Berkurangnya Mangsa yang tersedia karena adanya perubahan lingkungan misalnya panen sehingga populasi mangsa berkurang, akibatnya populasi kumbang ini menyebar mencari mangsa hingga ke perumahan penduduk ada kemungkinan populasi serangga ini meningkat menjelang berakhirnya musim hujan

Berikut tips mencegahnya:
1.       Hindari duduk atau ngobrol di bawah lampu yang di atasnya banyak didatangi kumbang tomcat.
2.      Karena sifatnya yang tertarik pada cahaya, untuk menghalaunya dari ruangan. Matikan lampu buka pintu dimana ada cahaya dari luar (biarkan dia menuju cahaya tersebut). Setelah dipastikan kumbang tersebut keluar. Tutup ruangan rapat rapat. J
3.        Pasang kelambu dan menggunakan pakaian yang tertutup juga dapat mengurangi kontak ke badan
4.      hindari kontak langsung dengan serangga ini. Apabila seseorang secara tidak sengaja kumbang ini terpijit dan cairannya menempel pada kulit, segera bilas dengan air sabun beberapa kali. Hal ini dikarenakan efek racun tersebut belum akan bereaksi dengan kulit hingga 12 -36 jam.  Begitu pula bila cairan kumbang ini menempel pada baju atau sprei, agar segera dicuci.
5.        Jika ada kumbang tomcat menempel pada tubuh atau pada pakaian yang sedang dipakai, jangan sekali-kali memegangnya atau membunuhnya. usirlah secara hati-hati dengan cara meniupnya. semprotkan petisida pada serangga ini. Diharapkan yang petisida nabati  seperti yang mengandung laos, daun mimba.


Apabila sudah terjadi kontak dan timbul iritasi kulit seperti luka bakar maka berikut penanganannya:
1. segera kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin.  Apabila lesi sudah pecah, dapat diberi krim antibiotik dengan kombinasi steroid ringan seperti krim kortikosteroid.  salep/krim yang mengandung hydrocortisone antara lain fucicort dan bufacort-n
2. Ingat jangan menggaruknya atau menggosok gosokan luka
3. Taburi luka dengan bedak untuk menghindari infeksi sekunder dan kemudian berikan antihistamin

4. Segera konsultasi ke dokter. J

dikutip dari berbagai sumber. depkes, deptan, dan sumber lainnya.


Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar