Minggu, 21 April 2013

kayu jati



Istilah Jati 
Pohon Jati (Tectona grandis spmenghasilkan kayu yang terkenal di bidang interior maupun exterior dikarenakan paling awet dan memiliki nilai jual tinggi di dalam bisnis furniture. Selain teksturnya yang halus, kayu jati memiliki kelas awet yang baik. Secara umum pohon jati tersebar tumbuh di Pulau Jawa. Namun kandungan unsur hara di tanah jawa barat hingga jawa timur menjadikan tanaman ini berbeda. Di Jawa barat hutan jati terkonsentrasi tersebar di sekitar Ciamis. Hutan jati yang cukup luas di Jawa terpusat di daerah alas roban Rembang, Blora, Groboragan, dan Pati. Bahkan, jati jawa dengan mutu terbaik dihasilkan di daerah tanah perkapuran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Walaupun demikian kini ada di Sulawesi, namun secara factor habitus, jati jawa masih lebih unggul.

Secara garis besar, ada beberapa indikator yang melatarbelakangi kualitas pertumbuhan Jati, yaitu
1.       Kesuburan Tanah
Tanah yang sesuai adalah yang agak basa, dengan pH antara 6-8, sarang (memiliki aerasi yang baik), mengandung cukup banyak kapur (Ca, calcium) dan fosfor (P). Jati tidak tahan tergenang air. Hutan di mana pohon jati Jawa Barat tumbuh memiliki struktur tanah yang lebih subur sehingga pertumbuhan pohon sedikit lebih cepat dibandingkan tanah di perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur yang banyak mengandung kapur. Pertumbuhan yang lebih cepat tersebut memungkinkan pori-pori lebih besar.

2.       Pegunungan
Ketinggian tempat yang optimal adalah antara 0 – 700 m dpl; meski jati bisa tumbuh hingga 1300 m dpl.
Tanah yang berpegunungan juga membantu pohon jati tumbuh tanpa terdapat gangguan dalam pembentukan batang pohon.  

3.       Iklim
Iklim yang cocok adalah yang memiliki musim kering yang nyata, namun tidak terlalu panjang, dengan curah hujan antara 1200-3000 mm/tahun dengan insensitas cahaya yang cukup tinggi sepanjang tahun

4.       Umur pohon
Dengan kurang suburnya tanah, pohon di area Jawa Tengah/Timur membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan ukuran diameter yang sama dengan tipe Jawa Barat. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun.


Menurut beberapa sumber dan pengalaman para tukang, jati Jawa barat cenderung lebih murah harganya dibandingkan dengan jati yang berasal dari hutan di Jawa Timur/Tengah. Dan perbedaan tersebut bisa mencapai nilai yang cukup tinggi bahkan signifikan.

JATI JAWA BARAT

Pori-pori kayunya lebih besar, warna kayunya juga lebih bervariasi. Ada beberapa bagian kayu berwarna coklat kemerahan, Apabila dijemur di bawah sinar matahari langsung, warna tersebut akan berubah coklat keemasan. Garis horizontal kayu lebih mudah terlihat pada kayu jati Jawa Barat. Dan komposisi alur berwarna gelap lebih banyak. Densitynya sedikit lebih kecil dan lebih mudah terkena retak rambut. Namun demikian jenis ini memiliki mata kayu lebih sedikit pada level kualitas yang sama. Dalam istilah tukang, "gampang putih" dan kayu tidak lurus. Ketika level MC sudah mencapai di bawah 14%, kayu masih belum stabil karena masih dipengaruhi faktor udara luar. Perbedaan warna kayu gubal dan kayu teras hampir sama pada kedua jenis kayu, namun komposisi kayu gubal pada jati dari Jawa Barat lebih dominan.

JATI JAWA TIMUR/TENGAH
Kayu asal daerah ini dikenal memiliki kualitas yang baik. Dengan ukuran diameter yang kurang lebih sama, bertekstur lebih halus dan warna lebih seragam. Ketika level MC sudah mencapai di bawah 14%, kayu menjadi sangat stabil. Perbedaan warna kayu gubal dan kayu teras hampir sama pada kedua jenis kayu, namun komposisi kayu gubal pada jati dari Jawa Timur/Tengah lebih kecil.

Beberapa perbedaan lain yang lebih detail akan mudah dikenali pada saat membandingkan langsung kedua tipe kayu tersebut. Namun secara umum kayu jati tetap memiliki kualitas yang lebih baik.

MENGAPA JATI HARGANYA MAHAL?

 faktor masa tumbuhnya yang sangat lama, dimana Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami. Salah satu faktor lain yang membuatnyalama adalah dalam proses pembibitan rentan terhadap beberapa penyakit diantaranya
 leaf spot disease  yang disebabkan oleh Phomopsis sp., Colletotrichum gloeosporioides, Alternaria sp., dan Curvularia sp., leaf rust yang disebabkan oleh  Olivea tectonea, dan powdery mildew yang disebabkan oleh  Uncinula tectonae sehingga apabila tidak seoptimal mungkin diatasi maka proses pembenihan pohon jati tidak bisa dilakukan. Faktor banyaknya permintaan dikarenakan kualitas dari kayu jati , diantaranya

Tingkat kekuatan :
kayu jati terbukti sangat kuat dan juga tahan terhadap pengaruh cuaca seperti panas dan hujan. interior maupun exterior.

Tingkat keawetan :
tingkat keawetan kayu jati sudah diakui oleh banyak orang kalau tingkat keawetannya sangatlah bagus. Kayu ini tidak mudah lapuk diserang oleh rayap atau serangga perusak kayu lainnya.  tidak mudah lapuk walaupun di tempatkan pada tempat yang lembab meski tanpa diawetkan terlebih dahulu (awet alami).
Tingkat keawetan seperti ini sangat sulit ditemukan pada jenis kayu lainnya.

Nilai dekoratif :
kayu jati memiliki nilai dekoratif yang sangat tinggi,, yaitu pada motif yang dihasilkan dari lingkaran tahunannya. hal ini  tidak bisa dibandingkan dengan kayu lainnya. Oleh sebab itu, kayu jati selalu menjadi pilihan utama untuk memproduksi jenis produk yang berkualitas baik.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, kayu jati selalu menjadi primadona di pasar komoditas dan selalu berada diurutan teratas dalam daftar buruan industri-industri perkayuan. Hal ini berdampak pada persedian atau stok kayu jati itu sendiri di hutan, alias kelangkaan ( untuk kayu jati dengan umur dan besar tertentu ). Penyebabnya adalah itu tadi, kayu jati membutuhkan waktu lama untuk tumbuh. Dan di sini hukum pasar yang menyebutkan permintaan yang tinggi akan menyebabkan harga barang menjadi naik atau mahal akan berlaku. Jadi semakin banyak permintaannya maka harga kayu tersebut ( harga kayu jati ) akan semakin mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar